Polres Kepahiang Akan Tindaklanjuti Laporan Kakak Korban Disiram Air Panas, Begini Ancaman Terduga Pelaku

banner 468x60

Kepahiang, suaramahardika.id – Laporan dari Kakak korban terkait siswi SMP yang disiram air mendidih yang diduga dilakukan sengaja oleh terduga pelaku warga Kelurahan Pasar Ujung segera ditindaklanjuti Tim Reskrim Polres Kepahiang. 

Kapolres Kepahiang  Polda Bengkulu, AKBP.Eko Munaryanto,S.IK melalui kasat Reskrim Polres Kepahiang, AKBP Sujud Alif Yulamlam,S.IK  membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari kakak korban dan masih melakukan penyelidikan terhadap Kasus ini. 

banner 336x280

“ Benar laporan masuk pada hari Kamis tanggal 4 April kemarin. Yang melaporkan adalah kakak korban,” sampai Kasat. 

 

Diterangkan Kakak Korban Bambang Purwanto (23 Tahun)  bahwa dirinya mendapat telepon dari atasan tempatnya bekerja, yang menyampaikan bahwa adiknya Rina disiram air panas oleh temannya dan dirawat di Tari Medical Klinik yang terletak di Kelurahan Pasar Ujung Kepahiang.  

“ Saya dapat telepon dari Bos bahwa adik saya disiram air panas, selanjutnya saya menuju klinik Arbi, ternyata kulit adik saya mengalami luka bakar, karena tidak senang saya langsung melaporkan peristiwa yang dialami adik saya ini ke Polres Kepahiang, Agar terduga pelaku mendapat hukuman yang setimpal,” sampai Bambang. 

Saat ini kondisi korban Rina (15) masih terbaring lemah, ia menjalani pengobatan alternatif dari rumah, setelah mendapatkan perawatan medis dari klinik Tari Medical.  Ia mengalami trauma atas yang dilakukan  terduga pelaku, juga menerima pesan chat WhatsApp dengan kata-kata kasar mengancam bahkan di telepon terduga pelaku karena chat pertama tidak ditanggapi.  

Berikut isi chat dari terduga pelaku : 

P (pukul 05:42)

Dtng kini ap ndk aku cari? (pukul 05:43)

 

Panggilan suara tak terjawab (pukul 05:45)

 

Baco cht aku (pukul 05:45)

Ndak cari elok ap ckmn? Aku dk yakut di pisum (pukul 05:45)

Datang kini apo ndak aku seret kau? (pukul 05:45) 

 

Diceritakan Rina bahwa ia memiliki teman remaja laki-laki dan sering juga berkomunikasi melalui pesan WhatsApp, ternyata remaja laki-laki ini adalah pacar terduga pelaku ZA (17). Akibat sering berkomunikasi inilah sehingga terduga pelaku cemburu. Hingga saat hari naas itu tiba ZA dan Sepupunya AU yang merupakan teman sekolah Rina Menghubunginya melalui WhatsApp untuk bertemu, untuk meluruskan permasalahan Rina menyetujui keinginan ZA untuk bertemu. 

“ Pagi Kamis itu saya sedang dirumah teman di Desa Permu. Menerima chat dari ZA untuk bertemu. Akhirnya ia dan teman sekolah saya menjemput saya menggunakan motor kami bonceng tiga dibawa ke sebuah rumah di Sidodadi, diminta membuat surat ditandatangani  diatas materai hingga saya disiram air panas,” jelas Rina. 

Dengan mata berkaca-kaca Rina kembali menceritakan bahwa usai disiram air panas ZA masih mengancam dirinya dengan senjata tajam agar tidak kabur. 

“ Dia bilang , muka kamu belum hancur, awas kamu lari aku bunuh kamu. Posisinya saat itu dia (ZA) mengeluarkan senjata tajam,” terang rina. 

Dengan menahan rasa Sakit Rina menghubungi temannya yang bernama Yoga melalui pesan WhatsApp agar menolong dirinya. Saat itu ZA sedang merebus kembali air panas sehingga ada kesempatan Rina untuk kabur. 

“ Saat ZA kembali merebus air panas Yoga datang dan membawa saya ke klinik,” tutup Rina. (DED-010) 

 

banner 2000x1414 banner 2000x1414 banner 2000x1414

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *